HEADLINE: Tubuh Menggelembung, Tanda Gunung Agung Siap Meletus?


Karangasem - Aktivitas vulkanik Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, terus meningkat. Kepala Bidang Mitigasi Gunungapi, Pusat Vulkanologi, dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi Kementerian ESDM, Gede Suantika, menjelaskan Gunung Agung mengeluarkan semburan uap air dari kawahnya.

"Sejak Minggu mengeluarkan semburan uap air atau asap putih setinggi 200 meter. Itu artinya pemanasan air di bawah oleh magma semakin meningkat," kata Suandika di Pos Pengamatan Gunung Agung di Rendang, Karangasem, Senin (25/9/2017).

Keluarnya uap air mengindikasikan magma sudah semakin ke atas untuk mendobrak katup penutup kepundan. Di samping itu, jumlah kegempaan semakin banyak dan kuat.

Dia mengatakan, kegempaan di kawah semakin meningkat. Namun, gempa vulkanik dalam agak menurun dari dua hari lalu dibandingkan dengan sehari sebelumnya. "Tekanan magma sudah semakin ke atas. Dan dengan kegempaan itu serta semburan uap air menandakan magma sudah semakin ke atas," jelasnya.

Berdasarkan laporan dari Pos Pengamatan Gunung Agung, per Senin (25/9/2017), periode pengamatan pukul 24.00 hingga pukul 06.00 Wita menunjukkan kegempaan vulkanik dangkal jumlahnya sebanyak 102, amplitudo 2-4 mm, dan durasi 10-15 detik.

Sedangkan, gempa vulkanik dalam jumlahnya 125, durasi 15-30 detik. Gempa tektonik lokal berjumlah 14, durasi 30-60 detik.

Status vulkanik Gunung Agung meningkat cepat dalam beberapa hari terakhir. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi‎ (PVMBG) Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, menaikkan status Gunung agung menjadi Level IV (Awas) tepat pukul 20.30 Wita, Jumat, 22 September 2017.

Sebelumnya, status Gunung Agung dinaikkan dari dari Level II (Waspada) ke Level III (Siaga) terhitung mulai Senin, 18 September 2017, pukul 21.00 WITA. Adapun Gunung Agung dinaikkan statusnya dari Level I (Normal) ke level II (Waspada) mulai Kamis, 14 September 2017.

Seiring status terakhir, kawasan zona merah pun dikosongkan. Zona merah diperluas radiusnya dari 6 kilometer menjadi 9 kilometer. Sementara untuk sektoralnya diperluas dari 7,5 kilometer menjadi 12 kilometer.

Analisa terakhir PVMBG juga mengindikasikan bahwa energi vulkanik Gunung Agung terus meningkat dan memiliki potensi untuk meletus

‎"Indikasi magma naik ke permukaan sudah terdeteksi. Kita harus waspada dan monitor terus-menerus secara intensif," ujar ‎Kepala PVMBG, Kasbani.

Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan Gunung Agung belum tentu meletus, namun potensi meletus memang menguat.

"Data dari satelit ada inflasi atau penggembungan tubuh dari Gunung Agung karena ada penggelembungan energi," kata Sutopo di Jakarta, Senin (25/9/2017).

Berdasarkan pantauan satelit serta pengamatan lain, proses yang terjadi di dalam kawah Gunung Agung sangat aktif.

"Semua pengamatan menunjukkan akan meletus. Beberapa hari lalu kelihatan ada asap kelabu putih tapi sekarang tidak ada. Tapi, proses yang terjadi dalam perut bumi atau magma masih sangat aktif," kata Sutopo.

Seiring dengan adanya potensi Gunung Agung meletus, tercatat per Senin 25 September 2017, pengungsi mencapai 59.820 jiwa warga. Selain di Karangasem, daerah pengungsian juga di kabupaten lain seperti Klungkung, Buleleng, juga Kota Denpasar.

BNPB terus menyisir warga yang berada hingga radius 12 kilometer. Saat ini proses evakuasi warga terus dilakukan sampai di lokasi aman.

Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, memberi peringatan keras kepada turis, baik asing maupun domestik, untuk tidak berada pada zona yang dekat gunung. "Kalau ngotot, petugas harus paksa ke luar. Tangkap, suruh ke luar," kata dia.

Antisipasi tidak hanya di Bali. Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, juga menyiapkan tempat pengungsian.

"Kami siap menyambut saudara-saudara kita dari Bali yang akan mengungsi akibat letusan Gunung Agung," kata Asisten I Setda Kota Mataram, Lalu Martawang.


Ayo bermain di MAXBET
depo RP.100.000, dapatnya RP.125.000
depo RP.500.000, dapatnya RP.650.000
depo RP.1000.000, dapatnya RP.1.500.000